Saturday, June 17, 2017

Nashaaihul Ibaad (6): Bersahabat dengan Ulama, Hukama dan Kubaro

2. Berkumpul Dengan Ulama, Bersahabat Dengan Hukama Dan Dekat Dengan Kubaro


Hadits 1

عَلَيْكُمْ بِمُجَالَسَةِ الْعُلَمَاءِ وَاسْتِمَاعِ كَلَامِ الْحُكَمَاءِ فَإنَّ اللهَ تَعَالَى يُحْيِى الْقَلْبَ الْمَيِّتَ بِنُوْرِ الْحِكْمَةِ كَمَا يُحْيِى الْاَرْضَ الْمَيِّتَةَ بِمَاءِ الْمَطَرِ.


"Hendaklah kalian berkumpul dengan ulama dan mendengarkan ucapan hukama, karena Allah SWT ,akan menghidupkan jiwa yang mati dengan cahaya hikmah, sebagaimana ia menumbuhkan (pepohonan) tanah yang gersang dengan air hujan."


Hadits 2

جَالِسُوا الْكُبَرَآءَ وَسَائِلُوْا الْعُلَمَاءَ وَخَالِطُوا الْحُكَمَآءَ.

Ath Thabari juga meriwayatkan dari Abu Hanifah sebagai berikut :
"Hendaklah kalian berkumpul (bergaul ) dengan kubaro (Para Wali-Wali Besar), dan bertanyalah kepada para ulama dan dekatkanlah kalian dengan para hukuma  (Ahli hukum)."


Hadits 3

جَالِسِ الْعُلَمَآءَ وَصَاحِبِ الْحُكَمَآءَ وَخَالِطِ الْكُبَرَآءَ.

Dalam riwayat lain juga disebutkan:
"Berkumpulah dengan para ulama, bersahabatlah dengan hukama dan dekatlah dengan kubaro."

Keterangan :
Ulama terbagi menjadi 3 golongan:
a. Ulama yang sangat ahli dibidang hukum-hukum Allah ta’ala, yaitu ulama penasehat yang disebut dengan Ashabul fatwa.
b. Ulama yang sangat mengenal akan Allah yang disebut dengan Hukama (Ahli hikmah/Al-‘Arif billah)

Kedua golongan ulama ini sama-sama menitikberatkan kepada upaya perbaikan tingkah laku atau akhlak. Sebab, hati mereka selalu melihat dengan makrifat-nya terhadap Allah dan selalu terbuka dengan dahaya keagungan Allah.

c. Al-Kubara, adalah orang yang lirikannya (pandangan matanya) saja memberi manfaat pada kita, maka yang pandangan matanya saja bermanfaat bagi kita, maka lebih-lebih lagi perkataan (akan lebih bermanfaat bagi kita).

Didalam sebuah cerita : “imam suhrawardi mengelilingi sebagian masjid khaif di mina. Ia berjabat tangan dengan orang banyak. Orang-orang bertanya kepadanya, lalu ia menjawab ; “sesungguhnya Allah mempunyai beberapa hamba yang apabila mereka melihat kepada seseorang, mereka mengusahakan agar orang yang dilihatnya bahagia, maka saya sedang mencarinya”.


Hadits 4

سَيَأْتِى زَمَانٌ عَلَى أمَّتِى يَفِرُّوْنَ مِنَ الْعُلَمَآءِ وَالْفُقَهَآءِ فَيَبْتَلِيْهِمُ اللهُ بِثَلَاثِ بَلِيَّاتٍ : اُوْلاَهَا يَرْفَعُ اللهُ الْبَرَكَةَ مِنْ كَسْبِهِمْ وَالثَّانِيَةُ يُسَلِّطُ اللهُ تعَالَى عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا ظَالِمًا وَالثَّالِثَةُ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الدُّنْيَا بِغَيْرِايْمَانٍ.

Sabda Nabi Muhammad SAW:
"Aku datang suatu masa kepada umatku, dimana mereka meninggalkan para ulama dan fuqaha, maka Allah akan menurunkan tiga macam adzabNya kepada mereka. Pertama, dicabutnya berkah dari usahanya, kedua, dijadikanNya penguasa yang dzalim kepada mereka dan yang ketiga, mereka mati tanpa membawa iman."

Artikel Terkait

No comments:

 
;