Friday, June 9, 2017

Nashaaihul Ibaad (3): Muqaddimah

MUQADDIMAH

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang .


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ فِىْ كُلِّ حِيْنٍ وَاَوْقَاتٍ .

Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan dan segala zaman .


وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى اَشْرَفِ الْخَلْقِ وَالْبَرِيَّاتِ .

Rahmat Allah semoga di limpahkan kepada semulia-mulia makhluk-Nya .


هَذِهِ مُنَبِّهَاتٌ عَلَى اْلإِسْتِعْدَادِ لِيَوْمِ الْمَعَادِ .

Ini adalah hal-hal yang dapat memberi peringatan kepada kita untuk melakukan persiapan menghadapi hari kiamat .


فَإِنَّ مِنْهَا مَايَكُوْنُ مَثْنَى وَمِنْهَا مَايَكُوْنُ ثُلَا ثِيًّا اِلَى تَمَامِ اْلعَشَرَةِ .

Maka, sesungguhnya sebahagian daripada peringatan-peringatan itu ada nasihat yang masing-masing terdiri atas dua unsur, tiga unsur sampai yang mengandung sepuluh unsur .


وَجُمْلَةُ الْمَقَالَاتِ مِائَتَانِ وَاَرْبَعَ عَشَرَةَ اْلأَخْبَارُخَمْسَةٌ وَاَرْبَعُوْنَ وَالْبَوَاقِىْ آثَارٌ .

Jumlah makalahnya ada 214, jumlah haditsnya ada 45 dan sisanya adalah hadits Atsar (qaul sahabat) .


وَاَنَااْلأَنَ اُرِيْدُ التَّبَرُّكَ بِإِتْيَانِ حَدِيْثَيْنِ شَرِيْفَيْنِ جَلِيْلَيْنِ .

Dan saat ini saya menginginkan keberkahan dengan mengemukakan dua buah hadits yang mulia lagi agung .


فَالْحَدِيْثُ اْلأَوَّلُ اَجَازَنِىْ بِهِ اْلعَلَّامَةُ الشَّيْخُ مُحَمَّدُ الْخَطِيْبُ  الشَّافِعِىِّ ثُمُّ الْمَدَنِى اْلحَنْبَلِىْ.

Hadits yang pertama ialah hadits yang telah diijazahkan oleh Al`Allamah Syekh Muhammad Al Khatib, orang Syam (Syiria), kemudian orang Madinah bangsa Hambali .


وَهُوَابْنُ عُثْمَانَ بْنِ عَبَّاسِ بْنِ عُثْمَانَ عَنْ مَشَايِخِهِ مُتَّصِلًا اِلَى اَبِىْ ذَرٍّ اْلغِفَارِرَضِىَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْهَايَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ .

Muhammad Al Khatib itu adalah Ibnu Usman bin Abbas bin Usman, dari gurunya bersambung kepada Abu Dzar Al Ghiffari ra., dari Rasulullah SAW. Dalam hadits yang ia riwayatkan dari Tuhannya yang Maha Mulia lagi Maha Agung .


قَالَ تَعَالَى : يَاعِبَادِىْ اِنِّىْ حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِىْ وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًافَلَا تَظَالَمُوْا .

Allah Ta`ala berfirman, ``Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan berbuat zalim atas diri-Ku, dan Aku jadikan ia di antara kamu sesuatu yang diharamkan, maka janganlah kamu saling menganiaya .


يَاعِبَادِىْ كُلُّكُمْ ضَالٌّ اِلَّامَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُوْنِىْ اَهْدِكُمْ .

Wahai hamba- Ku, kamu semua sesat kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk kepadanya, maka mintalah kamu petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku tunjukkan kamu .


يَاعِبَادِىْ كُلُّكُمْ جَائِعٌ اِلَّامَنْ اَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُوْنِىْ اُطْعِمْكُمْ .

Wahai hamba-Ku, kamu semua lapar, kecuali orang yang telah aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya .


يَاعِنَادِىْ كُلُّكُمْ عَارٍ اِلَّامَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُوْنِىْ اَكْسُكُمْ .

Wahai hamba-hamba-Ku , kamu semua telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, maka niscaya Aku akan memberinya .


يَاعِبَادِىْ اِنَّكُمْ تُخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَاَنَااغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا فَاسْتَغْفِرُوْنِىْ اَغْفِرْلَكُمْ .

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kamu berbuat dosa di waktu malam dan siang hari, sedang Aku mengampuni segala dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni segala dosa kamu .


يَاعِبَادِىْ اِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوْاضُرِّىْ فَتَضُرُّوْنِى وَلَنْ تَبْلُغُوْانَفْعِيْ فَتَنْفَعُوْنِىْ .

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kamu tidak akan sampai pada kemudharatan-Ku kemudian kamu memudharatkan-Ku dan kamu tidak akan sampai kepada kemanfaatan-Ku, kemudian kamu memberi manfaat kepada-Ku .


يَاعِبَادِىْ لَوْاَنَّ اَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَاِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَى اَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَازَادَ ذَلِكَ فِىْ مُلْكِىْ شَيْئًا .

Wahai hamba-Ku, sesungguhnya apabila orang yang terdahulu dan yang terakhir, serta manusia dan jin diantara kamu semuanya memiliki hati orang yang paling taqwa, maka tidak akan menambah (keagungan) sedikit pun dalam kerajaan-Ku .


يَاعِبَادِىْ لَوْاَنَّ اَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَاِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَى اَفْجَرِ قَلْبِ  وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَانَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِىْ شَيْئًا .

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya apabila orang terdahulu dan yang paling akhir, manusia dan jin semuanya memiliki hati seorang yang paling durhaka, maka itu tidak akan mengurangi (keagungan) sedikit pun dalam kerajaan-Ku .


يَاعِبَادِىْ لَوْاَنَّ اَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَاِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوْافِىْ صَعِيْدٍ رَاحِدٍ فَسَئَلُوْنِى فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْئَلَتَهُ مَانَقَصَ ذَلِكَ مِمَّاعِنْدِىْ اِلَّاكَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ اِذَااُدْخِلَ اْلبَحْرَ .

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya apabila orang yang terdahulu dan yang paling akhir di antaramu, manusia dan jin semuanya berada di satu lapangan, kemudian mereka meminta kepada-Ku, lalu Aku memberi kepada setiap orang sesuai permintaannya, maka hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali seperti jarum mengurangi air apabila jarum itu dimasukkan ke dalam lautan .


يَاعِبَادِىْ اِنَّمَاهِيَ اَعْمَالُكُمْ اُحْصِيْهَالَكُمْ ثُمَّ اُوَفِيْكُمْ اِيَّاهَافَمَنْ وَجَدَ  خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلَا يَلُوْمَنَّ اِلاَّ نَفْسَهُ .

``Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya itu semua adalah amalmu, Aku menghitungnya bagimu, kemudian Aku membalasnya, maka barangsiapa menemukan kebaikan hendaklah memuji kepada Allah (alhamdulillah) dan barangsiapa menemukan kejelekan, maka janganlah sekali-kali mencela, kecuali terhadap dirinya sendiri .``


وَالْحَدِ يْثُ الثَّانِىْ اَجَازَنِىْ بِهِ اْلعَلَّامَةُ السَّيِّدُ اَحْمَدُ الْمُرْصَفِىْ الْمِصْرِى بَعْدَاَنْ اَجَازَنِىْ بِهِ السَّيِّدُ عَبْهُ الْوَهَّابِ بْنِ اَحْمَدَ فَرَحَاتٍ الشَّافِعِىِّ عَنْ مَشَا يِخِهِ مُسَلْسَلًا بِالْأَوَّلِيَّةِ اِلَى عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَوبْنِ الْعَاصِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنَّهُ قَالَ :

Adapun hadits yang kedua, adalah hadits yang telah diijazahkan oleh Al Allamah Sayyid Ahmad Al Mursafi Al Mishri setelah Sayyid Abdul Wahab bin Ahmad Farohat Asy Syafi`I mengiijazahkannya kepadaku, yang ia terima dari guru-gurunya yang berantai kepada yang paling dulu, hingga sampai kepada Abdullah bin Amru bin Ash, dari Nabi SAW. Bahwa ia telah bersabda :


اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى اِرْحَمُوْا مَنْ فِى الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَآءِ . 

``Orang-orang yang pengasih akan dikasihani (Tuhan) yang Maha Pengasih, Maha Suci dan Maha Tinggi (Allah), sayangilah orang yang ada di muka bumi, niscaya orang yang ada dilangit (Malaikat) akan mengasihimu.``

Penjelasan :
Yang dimaksud dengan  مَنْ فِى الْأَرْضِ tidak hanya manusia, akan tetapi meliputi binatang yang kita tidak disuruh membunuhnya. Adapun binatang-binatang yang dianjurkan untuk dibunuh adalah  خَمْسُ فَوَاسِق (5 binatang fasik yang haram untuk dimakan), yakni : ular, gagak, tikus, anjing galak, burung elang. (HR. Muslim).

Jadi, kita harus kasih sayang terhadap sesama manusia pada khususnya, makhluk hidup pada umumnya, dengan mencintainya dan berdoa bagi mereka agar mendapatkan rahmat Allah serta magfirah-Nya. Dengan begitu niscaya malaikat yang ada di langit, yang jumlahnya lebih banyak daripada penduduk bumi akan mengasihi kita. 

Seseorang tidak boleh mendoakan untuk seluruh kaum muslimin agar diampuni seluruh dosanya, begitu pula mendoakan orang fakir yang mempunyai hutang 100 dinar (hutang yang sangat banyak), sementara tidak ada jalan baginya yang mudah untuk itu, dengan mengatakan bahwa itu adalah rahmat Allah terhadap makhluk-Nya. Sebab, yang demikian itu bertolak belakang dengan nash-nash syar`I . 

Hikayat :
Diceritakan, bahwa Imam Al Ghazali tampak dalam mimpi, maka ia ditanya, ``Apa yang Allah lakukan kepadamu ?``. Lalu ia menjawab, ``Allah membiarkan aku dihadapan-Nya, kemudian Allah Bersabda,`Kenapa engkau dihadapkan kepada-Ku ?` Maka aku menceritakan amalku. Allah bersabda, `Amalmu tidak aku terima, sesungguhnya Aku hanya menerima amalmu yang pada suatu hari seekor lalat hinggap diatas tintamu dan menyedot tinta yang ada pada penamu, serta engkau membiarkannya karena kasihan terhadap lalat itu.` Kemudian Allah bersabda, `Wahai para malaikat, bawalah hamba-Ku ke dalam surga.`. ``



Artikel Terkait

No comments:

 
;