Wednesday, May 13, 2009

WAHAI ANAKKU bag.5

NASEHAT KETIGA BELAS

Wahai Anakku, Intisari ilmu adalah engkau mengetahui apa itu taat dan ibadah.



Ketahuilah Taat dan Ibadah adalah mengikuti pembuat Syari’at (Allah) dalam melaksanakan perintah-Nyad dan menjauhi larangan-Nya dengan ucapan dan perbuatan. Yaitu, semua yang engkau katakana, perbuat dan tinggalkan adalah mengikuti syari’at. Seperti seandainta engkau berpuasa pada hari raya dan hari-hari tasyrik adalah melanggar Allah (ma’siat). Atau shalat dengan pakaian ghasab (pinjam tanpa izin), walaupun kelihatannya (tampaknya) kita sedang beribadah, sesungguhnya kita sedang melakukan dosa.


NASEHAT KEEMPAT BELAS

Wahai Anakku, Harus bagimu, menjadikan ucapanmu dan perbuatanmu sesuai dengan syariat. Karena ilmu dan amal yang tanpa mengikuti syari’at adalah sesat. Dan jangan sekali kali terpedaya oleh ucapan-ucapan eskatik kaum sufi ketika tidak sadarkan diri dan cerita-cerita bencana sufi. Sebab jalan menuju thariqah adalah dengan bersungguh-sungguh, memutus keinginan (syahwat) dan membunuh hawa nafsunya dengan pedang latihan. Tidak dengan cerita-cerita bencana sufi dan hal-hal yang tidak berguna (lainnya).

Ketahuilah, bahwa banyak bicara dan hati yang terkunci yang dipenuhi dengan kealpaan dan syahwat adlah tanda-tanda kesengsaraan. Maka ketika nafsu tidak di bunuh dengan kebenaran dan besungguh-sungguh maka hatimu tidak akan pernah hidup dengan cahaya-cahaya ma’rifat.

Ketahuilah bahwa sebagian maslahmu yang engkau pertanyakan kepadaku jawabanya tidak cukup denga tulisan dan ucapan, kalau hal itu sampai kepadamu kamu akan mengetahuinya, dan kalau tidak, maka untuk mengetahuinya adalah masalah yang tidak mungkin karena ia adalah sesuatu yang hanya bias dirasakan (dzauqiyah). Dan setiap sesuatu yang bersifat dzauqiyah (rasa) tidak bias disebutkan dengan ucapan seperti manisnya gula dan pahitnya obat tidak akan diketahui kecuali dengan merasainya.

Seperti di ceritakan bahwa seorang impotent menulis surat kepada temannya (bertanya) meminta di beritahu tentang enaknya berjima’, maka di jawab kepadanya, wahai fulan aku kira kamu hanya impotent saja, ternyata kamu selain impotent juga bodoh. Karena kelezatan ini dzauqiyah maka kamu akan mengetahuinya kalau kamu masuk kedalamnya. Kalau tidak bisa maka tidak dapat di terangkan dengan ucapan dan tulisan.


NASEHAT KELIMA BELAS

Wahai Anakku, Sebagian dari masalahmu adalah dari kategori ini. Adapun sebagian lagi yang dapat dijawab telah kami tulis dalam Ihya Ulumuddin dan lain-lain. Kami sebutkan disini sebagian dan Kami isyaratkan dengan :

Telah disyaratkan kepada salik (orang yang menuntut ilmu thariqat) empat hal:

Pertama : Niat yang benar tidak tercampur dengan bid’ah.

Kedua : Taubat Nasuha seteah itu tidak akan kembali lagi kepada kesalahan-
kesalahan

Ketiga : Meminta ridlo dan menyelesaikan permusuhan sampai tidak ada lagi hak
orang lain yang terampas oleh mu.

Keempat : Tuntulah ilmu syari’at sebatas untuk dapat melaksanakan perintah Allah SWT. Kemudian ilmu-ilmu akhirat yang akan membawa keselamatan.

Diriwayatkan bahwa Syibly ra. Telah belajar kepada empat ratus guru. Dan dia berkata: Aku telah membaca empat ribu hadits, kemudian aku memilih hanya satu hadits saja dan mengamalkannya, dan aku singkirkan yang lainnya selain itu, karena aku mendapatkan keselamatan dan sukses ku dalam hadits itu. Ilmu yang awal dan akhir semuanya terangkum di dalamnya dan aku cukup dengannya. Hadits itu adalah bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada sebagian sahabatnya: Beramallah untuk duniamu sekedar hidupmu didalamnya, dan beramallah kamu untuk akhiratmu sekedar engkau kekal didalamnya, dan beramallah untuk Allah sekedar kamu butuh (sebutuh kamu) kepada-Nya, dan beramallah kamu untuk neraka sekedar kamu sabar (sekuat kamu disiksa) didalamnya.


Artikel Terkait

No comments:

 
;