Sunday, May 10, 2009

Hajj Dr. Ali Shariati 3

Jika anda kebtulan membuka halaman ini, lebih baik anda masuk dalam alamat2 di bawah ini (sudah lebih baik terjemahannya):

Haji (Ziarah) bag.1; Haji (Ziarah)
HAJI (Ziarah) bag.2; Tentang Pengarang
HAJI (Ziarah) bag.3; Prakata Translators
HAJI (ziarah) bag.4; Pendahuluan Pengarang
HAJI (ziarah) bag.5; Pendahuluan


Pendahuluan oleh Pengarang
________________________________________


Sebagai orang yang "bepengetahuan luas tentang agama” dan orang yang bidang studinya "sejarah agama-agama", saya mencapai kesimpulan berikut ini sebagai hasil dari kajian dan penelitian dari sejarah perkembangan setiap kepercayaan/ iman dimana saya bandingkan agama apa yang telah lewat di masa lalu dan yang sekarang maupun dalam perbandingan perbedaan antara "kebenaran" dan "realitas" dari agama itu. Saya tidak membuat kesimpulan berdasarkan perasaan pribadi atau prasangka keagamaan:

Jika kita belajar dan mengevaluasi efektivitas setiap agama dari segi kebahagiaan dan evolusi manusia, kita akan menemukan bahwa tidak ada kenabian yang selengkap (advanced), kuat, dan (penuh ke) sadar (an) seperti kenabian dari Mohammad (SAW) (yaitu Islam dan peran manusia dalam kemajuan sosial, kesadaran diri, gerakan, tanggung jawab, ambisi manusia dan perjuangan untuk keadilan; realisme dan naturalness Islam, kreativitas, adaptability nya dengan kemajuan ilmiah dan keuangan dan orientasi terhadap peradaban dan masyarakat).

Contemporaneously, kita akan menemukan bahwa tidak ada kenabian yang deteriorated dan telah tertranformasi ke dalam representasi yang sangat berbeda yang sebanyak kenabian dari Mohammad (SAW)!

Nampaknya beberapa daya (kekuatan) yang terdiri dari semua fasilitas fisik serta penasehat-penasehat yang luas ilmunya, terbuka atau diam-diam telah menyewa kelompok filosof sejarah yang paling terdidik dan cerdas, scientis ilmu sosial, sociologists, psikolog sosial, politisi, ilmuwan manusia, theologists. orientalists, para ahli dalam studi Islam, Mufassir (Quranic interpreters) dan orang-orang yang dekat dengan literatur Islam, hubungan sosial dari umat Islam, tradisi Muslim, kepribadian Muslim, kelemahan dan kekuatan umat Islam, kepentingan umat Islam, perilaku sosial ekonomi dari umat Islam, peran orang-orang spesial ... untuk mengubah doktrin Islam sepenuhnya melalui pengejaran yang bertakwa dan penelitian ilmiah Islam dan Muslim!

Sejauh yang saya tahu, dari pandangan (point of view) yang praktis dan konseptual, pilar yang paling penting dari doktrin Islam yang memotivasi umat Muslim dan membuat warga negara itu sadar, bebas, terhormat dan bertanggung jawab sosial adalah: TAWHEED, JIHAD, dan HAJI.

Sayangnya, pengajaran konsep TAWHEED dibatasi hanya untuk SD. Selain itu, mungkin diucapkan pada diskusi filosofi dan teologi yang diselenggarakan oleh pemimpin agama, tetapi diskusi-diskusi itu sangat asing dan tak berguna (tidak dapat diaplikasikan) untuk kehidupan rakyat. Dengan kata lain, hanya keberadaan dan keesaan Tuhan yang diperhatikan - bukan TAWHEED yang sesungguhnya! Adapun konsep JIHAD, adalah benar-benar dilarang dan dikuburkan di pekuburan sejarah. Dasar prinsip Jihad, "mendorong masyarakat untuk melakukan perbuatan baik dan untuk menghindari perbuatan salah" hanya berlaku ketika menyalahkan teman daripada ketika memperbaiki yang melakukan kesalahan. Dan yang terakhir, HAJI dilihat sebagai hal terburuk (Ugliest) dan tindakan yang paling tidak masuk akal yang dilakukan muslim bertahun-tahun.

Musuh Islam telah berhasil membawa perubahan dengan pelaksanaan kebijakan yang unik. "Buku doa" dibawa dari halaman kuburan ke kota sementara Quran Suci telah diambil dari masyarakat di kota dan diberikan kepada mereka yang di kuburan untuk dibacakan pada jiwa-jiwa yang mati. Pendekatan yang sama digunakan di sekolah teologi (madresah). Quran Al Karim telah dirampas dari tangan siswa yang belajar Islam dan di tempatka jauh di atas rak; ia digantikan oleh buku prinsip-prinsip dan filosofi-filosofi diskusi. Jadi, sangat jelas apa yang dapat dilakukan musuh kepada kita bila Quran tidak hadir dari kehidupan umat Islam dan tidak termasuk dalam kurikulum dari siswa Muslim!

Apakah intelektual individu yang merasa tanggung jawab terhadap umat-Nya dan seorang muslim yang iman memberkahinya dengan tanggung jawab atau intelektual Muslim yang memiliki dua rasa tanggung jawab ini senang dan duduk pasif? Apakah ia berpikir memilih ke ideologi barat akan menyelamatkan umat-Nya dan memecahkan masalah mereka? NO! ! Oh teman intelektual saya dan saudara Muslim saya - baik Anda merasa bertanggung jawab terhadap orang atau terhadap Allah. Tidak apa-apa, kita berada di kapal yang sama dan dikaruniai tanggung jawab yang sama. Dalam rangka untuk membebaskan diri dan kehormatan kita kembali, yang terbaik adalah menggunakan taktik yang sama yang digunakan musuh kita. Kita harus kembali ke jalur darimana kita dirampok! Oleh karena itu, kita harus membawa Holy Quran dari makam kembali ke kota dan membacakannya kepada mereka yang masih hidup (bukan yang sudah mati atau almarhum)! Kita harus menghapus Quran dari rak, membukanya sebelum para siswa melihat dan membiarkan mereka mempelajarinya. Sejak musuh kita tidak dapat menghancurkan Quran, mereka menutupnya dan membiarkannya di pojok untuk dihormati sebagai HOLY BUKU! (buku mulia). Adalah tugas kita untuk kembali menggunakannya sebagai "buku" - sebuah "buku untuk belajar" - seperti yang ditunjukan oleh namanya yaitu QURAN!

Kita boleh berharap satu hari Quran akan diterima sebagai kitab klasik Islam sekolah kita dan digunakan untuk pengajaran Islam kita! Kita boleh berharap dapat melihat suatu hari ketika studi Quran akan diperlukan untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar dalam ijtihad. [Exegesis of divine law on theological and legal matters]. Jika kita kembali ke Quran dan menjadikannya bagian dari kehidupan kita, kita akan menyadari inti dari Tawheed. Jika kita mempertimbangkan Quran sebagai struktur sistem kita, kita akan mewujudkan kreativitas dan manfaat dari tugas-tugas seperti: Haji, Jihad [perang suci], Imamat [Kepemimpinan dari Komunitas Islam], Shahadat [Martrydom] ... dan makna kehidupan kita!!!!

Sekarang mari kita melihat salah satu dari tugas-tugas ini - Haji - dan mencari makna signifikansinya dari sebuah point of view monoteisme. Buku ini adalah ringkasan dari pengalaman dan pemahaman pribadi saya setelah melaksanakan haji tiga kali dan sekali wisata Mekkah. Ini hanyalah komentar dan interpretasi terhadap upacara-upacara sederhana oleh hamba Allah. Muslim tidak mempunyai hak untuk melihat rites berdasarkan tulisan ini karena ini bukan buku tentang " Yurisprudensi agama " tetapi hanya sebuah karya (paper) untuk membuat Anda berfikir! Saya telah berusaha untuk menginterpretasikan upacara Haji sebagai seorang Muslim yang berhak untuk berbicara tentang haji ketika ia kembali ke rumah. Saya dapat membicarakan pandangan saya dengan orang lain; ini telah menjadi "tradisi" juga. Setiap tahun minoritas yang dapat ikut serta dalam Haji akan berbagi pandangan/pendapat dengan mayoritas yang tidak mempunyai kesempatan ini. Bila ada pemimpin yang bertanggung jawab sebagai yang menunjukkan banyak kepentingan dalam mengajar lebih dari satu juta umat Islam dari berbagai belahan dunia (mis. dari desa-desa yang paling sedikit berkembang dan paling tidak dilatih) seperti yang mereka lakukan dalam makanan, kesehatan, souvenir dan mewah, tetapi menunjukkan jelek dari aristokrasi (yang contradicts Haji) dan jika mereka hanya sedikit consern kepada mewujudkan maksud ritual dibanding dengan teliti (meticulously) terobsesi dan berprasangka tentang melaksanakan ritual mereka sendiri maka haji bisa saja menjadi ajaran Doktrin Islam tahunan yang praktis dan teoretis yang diberikan kepada lebih dari satu juta Muslim perwakilan dari seluruh dunia! Mereka dapat belajar tujuan haji, makna dari kenabian, pentingnya persatuan dan nasib dari bangsa Muslim. Dengan cadangan pengetahuan dan informasi yang mereka dapat kembali ke negara masing-masing dan kehidupan individu untuk mengajar masyarakat mereka. Akibatnya, semua hidupnya yang haji dapat tetap menjadi panduan dalam kegelapan kepada masyarakat - seperti berkas cahaya yang gilang-cemerlang dalam kegelapan!

Dr Ali Shariati

Artikel Terkait

5 comments:

dafiDRiau said...

Artikelnya bagus mas.
Saran pasang readmore max paragraf ketiga artikel. info bisa liat diblog sy.

Ahmad Wasim said...

Makasih Mas sarannya / tulisannya. Tapi ikon itu ga saya temukan di Blogger. Kalo di wordpress memang ada... jadi gimana caranya pake read more di blogger??? saya juga kesulitan mencarinya. makasih... tolong di jawab ya mas????

Muklis|BBM said...

Menyejukan kholbu, nyeeees rasanya di dini hari baca artikel ini. Oh ya mas mengenai read more bisa baca di blognya kang rohman atau o-om, klo kesulitan nyari main ke blog saya trus turun di link My motivator dan klik blognya kang rohman atau o-om, semoga membantu, salam sukses Mas

Humaini.hd said...

salam kenal...

Ahmad Wasim said...

Kang MukhlisIBBM : makasih sudah saya kunjungi kang rohman dan o-om dan hasilnya bisa diliat sama kang mukhlis sekarang. Blog saya ada kemajuan.. thanks kang! Kang Rohman memang dukun Internet ya... :)

Humaini: Salam kenal juga.. Nama sampean kaya tokoh favorit saya Ayatullah Khomaini.. :)

 
;