Wednesday, May 1, 2013

SAFINAH 6 (Shalat 2)

(Pasal Lima)

Syarat takbirotul ihrom ada enam belas, yaitu:
1. Mengucapkan takbirotul ihrom tersebut ketika berdiri (jika sholat tersebut fardhu).
2. Mengucapkannya dengan bahasa Arab.
3. Menggunakan lafal “Allah”.
4. Menggunakan lafal “Akbar”.
5. Berurutan antara dua lafal tersebut.
6. Tidak memanjangkan huruf “Hamzah” dari lafal “Allah”.
7. Tidak memanjangkan huruf “Ba” dari lafal “Akbar”.
8. Tidak mentaysdidkan (mendobelkan/mengulang) huruf “Ba” tersebut.
9. Tidak menambah huruf “Wawu” berbaris atau tidak antara dua kalimat tersebut.
10. Tidak menambah huruf “Wawu” sebelum lafal “Allah”.

11. Tidak berhenti antara dua kalimat sekalipun sebentar.
12. Mendengarkan seluruh huruf dari dua kalimat tersebut.
13. Masuk waktu sholat tersebut jika mempunyai waktu.
14. Mengucapkan takbirotul ihrom tersebut ketika menghadap qiblat.
15. Tidak tersalah dalam mengucapkan salah satu dari huruf kalimat tersebut.
16. Takbirotul ihrom ma’mum sesudah takbiratul ihrom dari imam.


(Pasal Enam)

Syarat-syarat sah membaca surat al-Fatihah ada sepuluh, yaitu:
1. Tertib (yaitu membaca surat al-Fatihah sesuai urutan ayatnya).
2. Muwalat (yaitu membaca surat al-Fatihah dengan tanpa terputus).
3. Memperhatikan makhroj huruf (tempat keluar huruf)
4. Serta memperhatikan tempat-tempat tasydid.
5. Tidak lama terputus antara ayat-ayat al-Fatihah ataupun terputus sebentar dengan niat
    memutuskan bacaan.
6. Membaca semua ayat al-Fatihah. Basmalah termasuk ayat dari al-fatihah.
7. Tidak menggunakan lahan (salah baca) yang dapat merubah makna.
8. Memabaca surat al-Fatihah dalam keaadaan berdiri ketika sholat fardhu.
9. Mendengar surat al-Fatihah yang dibaca.
10. Tidak terhalang oleh dzikir yang lain.



(Pasal Tujuh)

Tempat-tempat tasydid dalam surah al-fatihah ada empat belas, yaitu:
1. Tasydid huruf “Lam” jalalah pada lafal (
الله ).
2. Tasydid huruf “Ra’” pada lafal ((
الرّحمن .
3. Tasydid huruf “Ra’” pada lapal (
الرّحيم).
4. Tasydid “Lam” jalalah pada lafal (
الحمد لله).
5. Tasydid huruf “Ba’” pada kalimat (
ربّ العالمين ).
6. Tasydid huruf “Ra’” pada lafal (
الرّحمن ).
7. Tasydid huruf “Ra’” pada lafal (
الرّحيم).
8. Tasydid huruf “Dal” pada lafal (
الدّين ).
9. Tasydid huruf “Ya’” pada kalimat
إيّاك نعبد) ).
10. Tasydid huruf “Ya” pada kalimat (
وإيّاك نستعين ).
11. Tasydid huruf “Shad” pada kalimat (
اهدنا الصّراط المستقيم).
12. Tasydid huruf “Lam” pada kalimat (
صراط الّذين ).
13. Tasydid “Dhad” pada kalimat (
ولا الضالين).
14. Tasydid huruf “Lam” pada kalimat (
ولا الضالين).


(Pasal Delapan)

Tempat disunatkan mengangkat tangan ketika shalat ada empat, yaitu:
1. Ketika takbiratul ihram.
2. Ketika Ruku’.
3. Ketika bangkit dari Ruku’ (I’tidal).
4. Ketika bangkit dari tashahud awal.


(Pasal Sembilan)

Syarat sah sujud ada tujuh, yaitu:
1. Sujud dengan tujuh anggota.
2. Dahi terbuka (jangan ada yang menutupi dahi).
3. Menekan sekedar berat kepala.
4. Tidak ada maksud lain kecuali sujud.
5. Tidak sujud ketempat yang bergerak jika ia bergerak.
6. Meninggikan bagian punggung (bawah) dan merendahkan bagian tinggi (kepala).
7. Thuma’ninah pada sujud.

Penutup:
Ketika seseorang sujud anggota tubuh yang wajib di letakkan di tempat sujud ada tujuh, yaitu:

1. Dahi.
2. Bagian dalam dari telapak tangan kanan
3. Bagian dalam dari telapak tangan kiri.
4. Lutut kaki yang kanan.
5. Lutut kaki yang kiri.
6. Bagian dalam jari-jari kanan.
7. Bagian dalam jari-jari kiri

Artikel Terkait

No comments:

 
;