Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
Piagam ini dari Muhammad saw, berlaku bagi golongan mukminin dan muslimin dari etnis Quraisy dan Yatsrib serta kelompok-kelompok yang turut bekerja sama dan berjuang bersama-sama mereka.
1. Bahwa mereka adalah bangsa (umat) yang satu dari umat manusia;
Diterjemahkan dari Kitab Ayyuhal Walad.
(Syeikh Hujjatul Islam Al Ghazali)
Oleh: Ahmad Wasim
MUKADDIMAH
BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Akibat baik hanya untuk orang-orang yang bertaqwa. Shalawat dan salam bagi Nabi-Nya Muhammad SAW, keluarganya semua. Amin
REVOLUSI “ESKATOLOGIS” ISLAM : TAMASYA KE NEGERI AYATULLAH
Oleh : Ahmad Wasim
Berbeda dengan Revolusi yang lainnya seperti Revolusi Perancis, Revolusi Kebudayaan Cina, Revolusi Rusia 1917, Revolusi Kuba 1959 dan revolusi-revolusi yang lain-lainya, Islam memiliki ciri khas (distinct) revolusinya sendiri.
Revolusi Islam tidak seperti konsep determinisme (kepastian sejarah/takdir) dan meterialisme-nya Marx atau laisses faire (kebebasan karsa) dan meterialisme-industrinya Eropa. Islam mempunyai filsafat perubahan
Kembali kepada berita tentang wacana akan diharamkannya Facebook yang di lansir oleh bangkapos.com kemarin, berikut ini cuplikan beritanya:
Facebook 'akan' Diharamkan
Edisi : Sabtu, 23.Mei.2009 | 08:48 wib
JAKARTA, bangkapos.com -- Sejumlah ulama di Jawa Timur dikabarkan terusik akan fenomena
Pengangkatan Syahpur Bakhtiar tidak membuat situasi Iran lebih baik, meskipun semua tuntutan rakyat Iran dituruti, seperti dicabutnya SOB (Undang-Undang Bahaya),
Tanda-tanda kejatuhan Dinasti Pahlevi mulai terlihat pada awal tahun 1977. Pada saat itu, Presiden Amerika yang baru dilantik, Jimmy Charter, menjadikan isu Hak Asasi manusia sebagai arah dalam kebijakan luar negerinya. Iran sebagai salah satu sekutu Amerika harus menerima kebijakan itu kalau ingin bantuan Amerika kepada Iran pada sektor ekonomi dan militer tetap berlanjut. Dalam kondisi seperti ini, mau tidak mau, rezim Syah harus mengikuti kebijakan Amerika karena secara faktual Iran sangat tergantung kepada Amerika. Pada Pebruari 1977, Syah melepaskan 357 tahanan politik. Sayangnya, kebijakan yang cukup populer ini tidak diikuti dengan kesungguhan Syah untuk mengungkap segala penyiksaan dan penindasan yang telah ia lakukan terhadap para lawan politiknya.
Program modernisasi menimbulkan beberapa dampak yang sangat menonjol terhadap masyarakat Iran. Ia memperbanyak kader intelektual, pegawai, militer, menejer perusahaan, tenaga kerja ahli didikan Barat atau yang terdidik dalam sistem pendidikan modern. Sejak awal program tersebut membangkitkan kecemasan ulama yang akhirnya menimbulkan perlawanan kalangan ulama pedagang dan kalangan artisan, dan intelektual haluan kiri yang menentang konsolidasi kekuasaan rezim Syah, ketergantunagn pada dukungan asing, dan beberapa kebijakan yang menimbulkan suramnya ekonomi bagi kaum petani dan bagi kelas menengah ke bawah. Lebih lagi, gerakan oposisi tersebut berusaha menentang model pemerintah-an rezim yang otoriter.
1. Periode Reza Khan (1925-1941)
Reza Khan pada masa Dinasti Qajar adalah seorang pejabat dalam Brigade Cossack, yang berkuasa sebagai Panglima Militer dan sebagai Menteri Pertahanan. Karena posisinya itu, ia mampu mengkonsolidasikan pengaruhnya di kalangan pasukan militer dan kepolisian. Pada kesempatan yang sama, unsur kekuatan kesukuan dan unsur propinsional melemah, sehingga memudahkan Reza Khan untuk menguasai seluruh wilayah negeri. Pada 1925, ia menjadikan dirinya sebagai Syah Iran, dan pendiri kerajaan konstitusional (monarki) sekaligus pendiri dinasti Pahlevi, yang berlangsung hingga tahun 1979.
Di pertengahan abad ke-7 M, terjadilah sebuah peristiwa yang merubah nasib Iran. Tentara Arab menaklukkan negara tersebut dan kebanyakan rakyat Iran kemudian menganut agama Islam. Alasan bagi keberhasilan pesat agama baru itu tidak sulit untuk dicari. Di samping kesemua pencapaian yang demikian menakjubkan, Kerajaan Sassania dicirikan dengan adanya penindasan yang ekstrim terhadap rakyat. Dengan memperkenalkan Islam, bangsa Arab mengganti kepercayaan kuno Persia, Zoroastrianisme, dan sejak saat itu hingga hari ini, orang Persia menjadi Muslim. Namun, warna Islam mereka dari awalnya agak berbeda dengan yang dimiliki oleh Muslim yang lain. Mereka mengisinya dengan warna-warna Iran yang spesifik ketika bangsa Persia itu menganut agama Is¬lam dalam bentuk Syi’ah yang heterodoks dan meng¬gunakannya sebagai senjata yang digunakan untuk melawan para penguasa Arab.
Ingin segera mengetahui percakapan kami silahkan membaca tulisan selengkapnya.
NEGARA ADI DAYA SESUNGGUHNYA DAN WORLD VIEW SHARIATI (DALAM HAJI)
“When they came close, the armed forces ordered the demonstrators to disperse but instead of retreating, the demonstrators disobeyed the order and went on to cross the warning line, slowly choking from teargas fumes, but unwilling to go back. Finally the troops raised their guns,
NEGARA BESAR adalah NEGARA YANG BER-KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
TERHARU melihat pendaftaran 3 pasang CAPRES-CAWAPRES kemaren. Langkah baru Indonesia Beradab. Setelah selama 35 tahun di TIDAKBERADABKAN oleh sebuah Rezim yang amat sangat tidak pintar! Semoga terus seperti ini INDONESIA-ku dan terus lebih baik dan lebih baik lagi. Jadilah Negara BESAR yang ber-KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB! Reformasi mulai meninggalkan jejaknya kawan! Teruslah mencari BENTUK dan BERLARILAH INDONESIA!
Kalau melihat betapa indahnya hari ini dan betapa kelamnya dulu ketika Rezim itu. Rasanya berbunga-bunga penuh warna hati ini. Dan terus berharap lebih baik.
Di bawah ini akan ada sedikit pengulangan dari terjemahan sebelumnya (NASEHAT KEDUA PULUH SATU) untuk menghindari kebingungan bagi para pembaca, karena terjemahan sebelumnya berhenti tidak di tempat (paragraf) yang semestinya. Tanpa banyak basa basi lagi, silahkan simak selengkapnya di bawah ini.
Sebagai orang yang "berpengetahuan luas tentang agama” dan orang yang bidang studinya "sejarah agama-agama", saya mencapai kesimpulan berikut ini sebagai hasil dari kajian dan penelitian dari sejarah perkembangan setiap kepercayaan/ iman dimana saya bandingkan agama apa yang telah lewat di masa lalu dan yang sekarang maupun dalam perbandingan perbedaan antara "kebenaran" dan "realitas" dari
HAJI (Ziarah) bag.3; Prakata Translators
Upaya untuk menerjemahkan buku ini dimulai dua dan satu setengah tahun lalu. Penyelesaiannya terlambat karena kesulitan dalam mencari kata-kata yang tepat untuk bahasa Dr Shariati yang unik dan canggih (sophisticated) dalam menyampaikan pesan penting itu. Ini adalah terjemahan yang paling tidak sempurna terjemahan teks awal.
Walaupun begitu,
Dr Ali Shariati dilahirkan di Mazinan, sebuah suburban (pinggiran kota) dari Mashad, Iran. Dia menyelesaikan SD dan SMA di Mashad. Pada saat di Perguruan Tinggi Pelatihan Guru, ia masuk ke dalam kontak dengan pemuda dari strata masyarakat ekonomi yang lebih rendah dan merasakan kemiskinan dan kesulitan yang ada.
Pada usia delapan belas, ia mulai mengajar sebagai
Wahai Anakku, Mulai besok, janganlah kamu bertanya kepadaku tentang sesuatu yang menyulitkanmu kecuali dengan bahasa hati, karena Allah berfirman :
WALAU ANNAHUM SHABARUU HATTA TAHRUJA ILAIHIM LAKANA KHAIRAN LAHUM (Seandainya mereka sabar sampai datang kepada mereka maka lebih baik bagi mereka).
Dan terimalah nasehat Nabi Khidr AS. Ketika dia berkata:
FALA TASALNI ‘AN SYAIIN HATTA UHDITSA LAKA MINHU DZIKRA (Janganlah kamu (Musa) bertanya kepadaku tentang sesuatu sampai aku sampaikan kepadamu penjelasannya)
Janganlah terburu-buru sampai dating waktunya akan terbuka dan terlihat olehmu SAURIKUM AYATI FALA TASTA’JILUN (akan aku perlihatkan tanda-tanda-Ku kepadamu, maka jangan terburu-buru). Jangan bertanya kepadaku sebelum waktunya. Dan yakinlah/percayalah tidak akan sampai kecuali dengan sebuah perjalanan. Karena firman Allah SWT : AWALAM YASIRU FIL ARDI FAYANDHURU (apakah kamu sekalian tidak berjalan di muka bumi dan melihat)?
Wahai Anakku, Seandainya kamu mengerti hadits diatas, maka tidak butuh kepada ilmu yang banyak. Dan renungkanlah cerita (hikayat) yang berikut ini.
Pada suatu hari, Hatim bin Asham ra. Bercakap-cakap dengan temannya Syaqiq al Balkhi ra. Syaqiq berkata, “Anda telah menemaniku selama tiga puluh tahun, apa yang kamu dapatkan dalm rentang waktu itu? Hatim menjawab : “Aku mendapatkan delapan manfaat dari ilmu, dan itu membuatku merasa puas, karena saya berharap keselamatan dan kesuksesan dari nya. Syaqiq berkata: “Apa itu?”. Hatim menjawab:
Pertama, aku melihat manusia aku dapati tiap-tiap dari mereka mempunyai seorang kekasih yang di sayangi dan dirindukan, mereka saling mencintai dan menyayangi. Sebagian dari para terkasih itu menemaninya sampai mati, sebagian lagi sampai liang lahat, kemudian semuanya kembali dan meninggalkannya sendirian (dalam kubur) tidak ada satu pun yang mengikutinya masuk dalam liang lahat. Maka aku berfikir dan berasumsi bahwa,
Wahai Anakku, Intisari ilmu adalah engkau mengetahui apa itu taat dan ibadah.
Ketahuilah Taat dan Ibadah adalah mengikuti pembuat Syari’at (Allah) dalam melaksanakan perintah-Nyad dan menjauhi larangan-Nya dengan ucapan dan perbuatan. Yaitu, semua yang engkau katakana, perbuat dan tinggalkan adalah mengikuti syari’at. Seperti seandainta engkau berpuasa pada hari raya dan hari-hari tasyrik adalah melanggar Allah (ma’siat). Atau shalat dengan pakaian ghasab (pinjam tanpa izin), walaupun kelihatannya (tampaknya) kita sedang beribadah, sesungguhnya kita sedang melakukan dosa.
Wahai Anakku, Seandainya Ilmu an sich sudah cukup, dan tidak memerlukan amal selain hanya ilmu saja, maka panggilan : HAL MIN SAILIN? HAL MIN MUSTAGHFIRIN, HAL MIN TAIBIN? Sia-sia tanpa manfaat.
Diriwayatkan bahwa jamaah dari para Sahabat ra. Menceritakan Abdullah bin Umar ra. Kepada Rasulullah SAW. Rasul bersabda: “Sebaik-baik orang adalah dia, seandainya dia shalat di malam hari”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepada salah satu sahabatnya: “Wahai fulan, jangan terlalu banyak tidur, karena sesungguhnya banyak tidur di malam hari membuat miskin (pelakunya) di hari kiamat”.
Wahai Anakku, Tidak ada yang engkau hasilkan dari ilmu yang engkau punya, seperti ilmu kalam, khilaf, kedokteran, obat-obatan, syair, perbintangan/ astronomi, materi, nahwu, sharf, selain menghabiskan umur ketika dilakukan tanpa Allah SWT.
Aku pernah baca dalam Kitab Injil (Bibel) nya Nabi Isa AS, bahwa: Ketika seorang mayit (jenazah) diletakkan dalam peti kemudian akan di letakkan di tepi kuburan, Allah SWT dengan keagungannya bertanya kepadanya empat puluh pertanyaan. Yang pertama Allah bertanya: Wahai hambaku, engkau bersih dihadapan makhluk/ manusia selama bertahun-tahun, sedangkan engkau tidak sesaat pun bersih dihadapan-Ku. Padahal setiap hari hati nuranimu mengisyaratkan. Allah berfirman: Mengapa engkau melakukan nya untuk selain Aku sedangkan engkau dipenuhi oleh kebaikan-kebaikan-Ku? Apakah kamu bisu tidak mendengar!
Wahai Anakku, Sesuatu yang tidak engkau kerjakan tidak akan mendapatkan pahala. Di ceritakan bahwa seorang laki-laki dari bani Israil telah mengabdi kepada Allah SWT. Selama tujuh puluh tahun. Kemudian Allah melemparkan orang itu kepada Malaikat. Kemudia Allah mengutus malaikat-malaikat yang memberikan kabar bahwa Orang itu, dengan ibadah-ibadah yang telah dilakukannya itu, tidak pantas untuk masuk syurga.
Ketika didatangi malaikat sang hamba berkata: Kami di ciptakan untuk beribadah, maka sudah seharusnya bagi kami untuk beribadah kepada-Nya. Ketika malaikat-malaikat itu kembali, mereka berkonsultasi kepada Allah: Tuhanku engkau lebih tahu dengan apa yang dia katakana. Kemudian Allah berfirman : “Ketika dia tidan pernah berpaling dari beribadah kepada-Ku maka kami dengan kemurahan hati tidak akan berpaling darinya. Saksikanlah wahai para malaikatku sesungguhnya aku telah mengampuninya”.
Diterjemahkan dari Kitab Ayyuhal Walad.
(Syeikh Hujjatul Islam Al Ghazali)
Oleh: Ahmad Wasim
MUKADDIMAH
BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Akibat baik hanya untuk orang-orang yang bertaqwa. Shalawat dan salam bagi Nabi-Nya Muhammad SAW, keluarganya semua. Amin
Haji (Ziarah) bag.1; Haji (Ziarah)
HAJI (Ziarah) bag.2; Tentang Pengarang
HAJI (Ziarah) bag.3; Prakata Translators
HAJI (ziarah) bag.4; Pendahuluan Pengarang
HAJI (ziarah) bag.5; Pendahuluan
Beberapa bulan yang lalu saya menulis sebuah artikel yang berisi pengungkapan kekecawaan saya dengan teman-teman saya se jawat, yang menurut saya, mereka tidak pernah menerapkan nilai-nilai idealisme ketuhanan minimal keilmuan. Menurut saya mereka terlalu pragmatis menjalankan tugasnya sehari-hari di dalam sebuah institusi. Sehingga nabrak sana nabrak sini. Artikel kecil itu berjudul Rahasia Awet Muda. Isinya tentang membaca adalah obat awet muda. (lihat selangkapnya di dalam kategori label refleksi, atau klik saja tulisan Rahasia Awet Muda di atas).
Suatu ketika saya tertegun membaca sebuah tulisan di blog seorang perempuan dengan nama Febi di situs yang alamatnya ada di bawah ini (copy saja alamat di bawah ini kemudian paste di web search anda atau klik saja disini) :
http://bukuterbuka.multiply.com/journal/item/7/artikel_Perempuan_Menulislah_demi_keadilan_kesetaraan_kemanusiaan_dan_kecantikan
Haji (Ziarah) bag.1; Haji (Ziarah)
HAJI (Ziarah) bag.2; Tentang Pengarang
HAJI (Ziarah) bag.3; Prakata Translators
HAJI (ziarah) bag.4; Pendahuluan Pengarang
HAJI (ziarah) bag.5; Pendahuluan
Haji (Ziarah) bag.1; Haji (Ziarah)
HAJI (Ziarah) bag.2; Tentang Pengarang
HAJI (Ziarah) bag.3; Prakata Translators
HAJI (ziarah) bag.4; Pendahuluan Pengarang
HAJI (ziarah) bag.5; Pendahuluan
Tulisan di bawah ini saya temukan di note seorang perempuan yang saya temui di facebook. Ia bernama Amalia Magda Kuslarisa. Tulisan ini menarik saya untuk membaca, merenungi dan memahami apa maksud di dalamnya dan saya menemukan banyak hal di dalamnya. Saya berharap yang sama dengan anda setelah baca tulisan ini:
Semoga tangan ini tak salah menulis
Semoga hati ini tak salah menduga
Semoga mulut ini tak salah bicara
Aku mohon perlindungan-Mu ya Rabb, dari sesuatu yang tidak kuketahui dan dari hal-hal yang tak kumengerti, tersembunyi didalam hati dan tak Nampak oleh mata… Sehingga jangan sampai aku melukai saudaraku sendiri,,..Berdasarkan request seorang ukhty bernama Marolla, aku kirim surat ini untukmu..dan untuk semua ukhty2kuw...
Sunday, March 8, 2009 at 7:00pm
Bismillaahirrahmaanirrahim...
(15 Januari 1929-April 4, 1968)
Martin Luther King, Jr, (15 Januari 1929-April 4, 1968) dilahirkan Michael Luther King, Jr, tetapi kemudian namanya telah diubah menjadi Martin. Kakek-Nya mulai dari keluarga panjang masa jabatan sebagai gembala dari Gereja Baptis ebenezer di Atlanta, melayani 1914-1931; ayahnya menjabat dari kemudian sampai saat ini, dan dari 1960 hingga kematiannya Martin Luther bertindak sebagai co-pastor. Martin Luther dihadiri memencil sekolah umum di Georgia, lulus SMA pada usia lima belas, ia menerima gelar BA pada 1948 dari Morehouse College, sebuah lembaga terhormat Negro dari Atlanta yang baik dari ayahnya dan kakek telah lulus. Setelah tiga tahun belajar di Crozer teologi teologi Seminar di Pennsylvania di mana ia terpilih presiden yang dominan putih senior kelas, dia yang diberikan BD di 1951.
Leon Trotsky, ketua Red Army, 1920
Trotsky adalah tokoh kunci dalam perebutan kekuasaan Bolshevik di Rusia, orang kedua setelah Lenin dalam tahap awal dari kekuasaan komunis Uni Soviet. Bagaimanapun, ia kehilangan Stalin dalam perjuangan kekuasaan yang diikuti kematian Lenin, dan assassinated ketika sedang di pengasingan.
Trotsky lahir Lev Davidovich Bronstein pada 7 November 1879 di Yanovka, Ukraina, bagian dari Rusia. Ayahnya adalah seorang petani Yahudi makmur. Trotsky terlibat dalam kegiatan bawah tanah sejak dia remaja. Dia segera ditangkap, yg dipenjarakan dan diasingkan ke Siberia di mana ia bergabung dengan Partai Sosial Demokrat. Akhirnya, dia melarikan diri dan menghabiskan sebagian besar dari 15 tahun berikutnya di luar negeri, termasuk beristirahat di London.
Biografi
Mahatma Gandhi, yang kuat menggunakan metode perlawanan pasif untuk memaksa pemerintah (Inggris) untuk menyerah kepada permintaan (Rakyat India).
Oleh : Ahmad Wasim
Mahatma Gandhi adalah salah satu orang India yang paling terkenal yang pernah berjalan di planet. Kampanye dari perlawanan pasif dan pembangkangan sipil nya menjadi kesuksesan yang besar, melalui karyanya, semakin sedikit privilege masyarakat dunia telah mendapatkan kualitas hidup yang lebih tinggi.
Ali Shariati
Dr Ali Shariati (Persian: علی شريعتیدکتر ) ( N23 November 1933 - 1977) adalah seorang sosiolog Iran dan revolusioner, terkenal dan dihormati untuk karyanya di bidang sosiologi agama. Dia dikenal sebagai salah satu yang paling awal dan pemikir sosial Iran berpengaruh pada abad ke-20, karena dia adalah ideologue dari Revolusi Iran.
Oleh : Ahmad Wasim
Biography
Ali Shariati lahir pada tahun 1933 di Kahak (sebuah desa di Mazinan), sebuah suburban dari Sabzevar, sebelah timur laut Iran. Ayahnya, Mohammad-Taghi, adalah seorang sarjana Islam, pendiri Pusat untuk perambatan kebenaran Islam di provinsi Khorasan ketika Marxism tumbuh di Iran. Dia kemudian akan dikritik oleh anaknya atas kepercayaannya.
Diterjemahkan dari Kitab Ayyuhal Walad.
(Syeikh Hujjatul Islam Al Ghazali)
Oleh: Ahmad Wasim, S.Ag
MUKADDIMAH
BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Akibat baik hanya untuk orang-orang yang bertaqwa. Shalawat dan salam bagi Nabi-Nya Muhammad SAW, keluarganya semua. Amin
Ketahuilah bahwa salah satu dari murid / santri dulu yang biasa berhidmat kepada Syekh Zainuddin Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad Al Ghazali, Mudah-mudahan Allah membersihkan ruhnya, sibuk belajar dan membaca ilmu sampai memperoleh sangat banyak ilmu, dan mendapatkan kesempurnaan jiwa. Kemudian, suatu ketika ia berfikir, dan terbersit dalam hatinya dan berkata: “Sesungguhnya aku telah membaca bermacam-macam ilmu (pengetahuan) dan menghabiskan sebagian umurku untuk mempelajari dan mengkodifikasikannya, sekarang saatnya bagiku untuk mengetahui yang mana yang akan bermanfaat bagiku suatu hari nanti dan menemaniku dalam kuburanku kelak, dan mana yang tidak bermanfaat bagiku dan akan aku tinggalkan, seperti sabda Rasulullah SAW: “Ya Allah Aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat”.
-->
Islam di Indonesia Modern
Di terjemahkan oleh : Ahmad Wasim, S.Ag
SEBUAH KONFERENSI YANG DI SPONSORI BERSAMA OLEH
AMERIKA ?xml:namespace>
Pebruari 7, 2002
RINGKASAN EKSEKUTIP
Lima orang Indonesia, empat orang Amerika dan satu orang Australia dikumpulkan Pada tanggal 7 Pebruari 2002 untuk menguji sejarah, hubungan-hubungan internasional dan politik Islam di Indonesia.
- Peningkatan Radikalisme Islam muncul pada dasarnya akibat "kemunduran otoritas pemerintah pusat bersamaan dengan demoralisasi polisi." Tidak ada konspirasi di pusat yang mengarahkan kelompok radikal tetapi lebih kepada suatu gangguan dalam penguasa pusat dan suatu ketidak-mampuan atau keengganan untuk mencegah ekses pemain individu.
Urgensi Menjadi Muslim Progresif
Averroes Dalam Kenangan*
Desember yang lalu beberapa institusi budaya dan filosofis memperingati wafatnya seorang tokoh Ahli filsafat (philosopher) Muslim terakhir, Averroes (Ibnu Rushd). Markas besar Goethe Institut di Berlin-
melalui rekonstruksi historis agama ( Alhayat, 11/12).
Oleh : Ahmad Wasim, S.Ag
Desember yang lalu beberapa institusi budaya dan filosofis memperingati wafatnya seorang tokoh Ahli filsafat (philosopher) Muslim terakhir, Averroes (Ibnu Rushd). Markas besar Goethe Institut di Berlin-Germany juga menganugerahi Averroes award kepada Muhammad Arkoun yang telah di amati/observasi untuk melanjutkan Pemikiran Averroes' untuk mencerahkan sebagian besar Dunia Muslim melalui rekonstruksi historis agama ( Alhayat, 11/12).
Rahasia Awet Muda
Jangan-jangan kita tidak pernah baca buku yang bermutu sehingga umur kita
hanya sepanjang umur biologis saja.
?xml:namespace>
Pertanyaan itu adalah, Kapan Institusi ini dapat bergerak dan berlari dengan kencang?
Institusi yang seolah diam, tidak bergerak, anti perubahan dan sangat senang dengan kemapanan yang salah kaprah.
Kalau ada yang bertanya, apa sih yang membuat institusi ini diam? Stagnan? Atau tidak berjalan secara progresif?
AKSI ADALAH KONTEMPLASI TERTINGI!?xml:namespace>
PUISI TUK DIAN
By. Ahmad Wasim
Aku hijau, tapi aku mengerti merah
Aku kanan, tapi aku tertarik dengan kiri
Aku bumi, tapi tujuan akhirku adalah langit
Aku disini, tapi aku paham apa yang ada disana
Aku diam, tapi sayap pikiranku selalu membawaku terbang liar tanpa batas, ruang dan waktu tak dapat menghalangi aku
Tuhan, maafkan aku, aku takut berjalan tanpa-Mu
REVOLUSI “ESKATOLOGIS” ISLAM
(Bertamasya ke Negeri Ayatullah)
Oleh : Ahmad Wasim*
Berbeda dengan Revolusi yang lainnya seperti Revolusi Perancis, Revolusi Kebudayaan Cina, Revolusi Rusia 1917, Revolusi Kuba 1959 dan revolusi-revolusi yang lain-lainya, Islam memiliki ciri khas (distinct) revolusinya sendiri.
Revolusi Islam tidak seperti konsep determinisme (kepastian sejarah/takdir) dan meterialisme-nya Marx atau laisses faire (kebebasan karsa) dan meterialisme-industrinya Eropa. Islam mempunyai filsafat perubahan (philosophy of change)-nya sendiri. Revolusi Islam tidak di dasarkan kepada ekstrimisme, perjuangan kelas, materi dan lainnya dari revolusi yang mereka lakukan. Akan tetapi Revolusi Islam lebih mencari akar terwujudnya dari keyakinan ideology atau pemahaman yang mendalam tentang Islam.
Fatima Mernissi : Rebel for the Sake of Women
?xml:namespace>
Fatima Mernissi:
Rebel for the Sake of Women
Published:
10/12/2003
Mernissi experienced an upheaval in her thinking. Yet despite the merits of the nationalists who allowed women to get an education, Mernissi admitted that many ideas of Arabic nationalism are still to be accomplished. Polygamy is not yet forbidden, women cannot achieve equal status and democracy has not yet become established in the Arab world.
Fatima Mernissi was born in 1940 in ?xml:namespace>
7/2/2002
A CONFERENCE COSPONSORED BY THE UNITED STATES-INDONESIA SOCIETY AND THE ASIA FOUNDATION
February 7, 2002
Washington DC
EXECUTIVE SUMMARY
Five Indonesians, four Americans and one Australian convened on February 7, 2002 to examine the history, the international connections and the politics of Islam in Indonesia. There was a remarkable consensus among the speakers on the key conclusions, with several of the following points being made by more than one person:
• The increase in Islamic radicalism is due basically to the “abrupt decline of central government authority together with the demoralization of the police.” There is no conspiracy at the center directing radical groups but rather a breakdown in governance at the center and an inability or unwillingness to prevent the excesses of individual players.
The Urgency of Being a Progressive Muslim
?xml:namespace>
Published:
5/1/2004
By: Zuhairi Misrawi
At the end of 1999, the ?xml:namespace>